Minggu, 27 September 2020

SEJARAH KABUPATEN SERANG

Oleh : Dr. Purwadi, M.Hum.

Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA

A. Asal usul Nama Serang

Nama Serang bisa berarti selalu girang. Masyarakatnya sudah berpengalaman dalam mengarungi samudera kehidupan. Suka duka dijalani dengan hati yang girang, tanpa mengeluh dan tak mau merepotkan orang lain. Kemandirian dalam menjalani hidup, sehingga dapat serasi bila dikarang. Maka muncul suasana selaras pada diri seseorang.

Makna luhur kata Serang diuraikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada tanggal 1 Muharram 933 atau 8 Oktober 1526. Penobatan Maulana Hasanuddin sebagai raja Kasultanan Banten dihadiri oleh keluarga Kesultanan Cirebon dan Kasultanan Demak Bintara. Pusat pemerintahannya di istana Karaton Surosowan.

Penggunaan nama Surosowan berhubungan dengan jasa leluhur. Prabu Siliwangi raja Pajajaran menikah dengan Dewi Mayang, lahirlah Adipati Suranggana dan Adipati Surosowan. Kedua bangsawan ini menjadi cikal bakal berdirinya Kasultanan Banten.

Putri Adipati Surosowan bernama Dewi Kawung Intan, menikah dengan Maulana Syarif Hidayatullah. Dari pernikahan ini lahir Raden Sabang Kingkin diasuh oleh Adipati Surosowan. Tiap hari diberi pelajaran tata busana, tata bahasa, tata susila dan tata negara. Pada tahun 1517 Raden Sabang Kingkin dikirim ke padepokan Kadilangu, untuk belajar tentang ilmu sejati kepada Sunan Kalijaga.

Pada tahun 1524 Raden Sabang Kingkin datang ke Samudera Pasai untuk belajar manajemen maritim. Setelah dilantik menjadi raja, Raden Sabang Kingkin bergelar Sultan Maulana Hasanuddin. Dalam dirinya mengalir darah bangsawan kerajaan Pajajaran, Galuh, Cirebon. Kasultanan Banten tampil sebagai negeri yang makmur dan berwibawa.

Istana Karaton Surosowan dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin tahun 1528. Arsitek utamanya Pangeran Wiraguna yang bersahabat dengan Kanjeng Ratu Kalinyamat, Bupati Jepara. Juru ukir Jepara dikirim ke Banten untuk membangun istana Karaton Surosowan. Kayu jati dikirim dari Randublatung Cepu Blora.

Pembangunan istana Karaton Surosowan melibatkan sesepuh dari Gunung Sawi, Gunung Terbang dan Gunung Batusipat, Gunung Kencana, Gunung Karang dan Gunung Gede. Mereka melakukan ritual dengan bersemedi. Pada malam selasa kliwon para sesepuh melakukan tapa ngeli di sepanjang aliran sungai Ciujung. Sebagian menjalani ritual di Sungai Cidurian, Cibanten, Cipaseuran, Cipasang, Anyar.

Dengan berbekal kesentosaan lahir batin, istana Surosowan selesai dibangun pada tahun 1530. Rakyat Banten bergembira ria. Mereka mengadakan upacara selamatan dan pentas seni rampak bedug.

Bentuk istana Karaton Surosowan sungguh megah, gagah, indah, mewah. Kompleks istana seluas 30 hektar. Dari utara terdapat pintu gladak, alun-alun, pagelaran, sitihinggil, kori gapit, kamandungan, sri manganti, untarasana, sasama sumewa, paningrat, praba suyasa, magangan, bale angun-angun, bangsal pangrawit, sasana handrawina.

Karaton Surosowan dikelilingi tembok baluwarti. Dua alun-alun berada di sebelah utara dan selatan. Tiap sore ramai untuk pertemuan rakyat. Sarana umum ini benar-benar memberi hiburan bagi masyarakat. Kesultanan Banten mendapat dukungan dari rakyat. Pemimpin dan rakyat benar-benar manunggal.

Kejayaan Kasultanan Banten berlanjut sampai Sultan Ageng Tulayasa. Beliau memerintah tahun 1651-1683. Masa keemasan ini pantas dikenang, sebagai sarana keteladanan.

B. Berdirinya Kabupaten Serang

Hari bersejarah bagi masyarakat Serang terjadi pada tanggal 8 Oktober 1816. Kanjeng Pangeran Adipati Arya Mudzafar Adi Santika dilantik menjadi Bupati Serang. Arya Mudzafar masih keturunan Sultan Banten. Dari segi silsilah, kemampuan dan kepribadian jelas layak sekali menduduki kepemimpinan Serang.

Kepanitiaan pelantikan Bupati Serang dibagi menjadi kelompok yang berbeda. Masing-masing kelompok bertugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Urusan acara pelantikan diberikan pada warga Anyar, Bandeng, Baros, Binuang, Bojonagara. Untuk urusan logistik ditangani oleh warga Carenang, Cikonde, Cikeusal, Cinangka, Ciomas, Ciruas.

Bidang angkutan ditangani oleh warga Gunungsari, Jawilan, Kibin, Kopo, Kragilan, Mancak, Kramatwatu, Lebakwangi. Bidang pencatatan dilakukan oleh warga Pabuaran, Padarencang, Pamarayan, Petir, Pontang, Pulo Ampel, Tanara. Bidang kesenian diurus oleh warga Terlayasa, Tunjung Teja, Lebakwangi, Waringin Kurung.

Kesibukan masyarakat Serang sejak tanggal 1 – 20 Oktober 1816. Kerja keras mereka membuahkan hasil gemilang. Serang menjadi kabupaten otonom yang mandiri, aktif dan terhormat. Pelayanan umum mudah dilakukan. Hubungan aparat dan rakyat semakin dekat. Birokrasi menjadi lebih efektif efisien. Kanjeng Pangeran Adipati Arya Mudzafar Adi Santika memimpin Kabupaten Serang tahun 1816-1827.

Kemajuan masyarakat Serang terjadi pada masa pemerintahan Kanjeng Pangeran Adipati Arya Agus Rajak Jayakusumaningrat, yang memerintah tahun 1827-1840. Beliau peduli pada masalah maritim. Pada tahun 1837 pemuda Serang dikirim ke pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan. Kerja magang ini sebagai modal untuk memajukan wilayah pantai.

Pemerintahan Tumenggung Mandura Jayanagara memajukan sastra budaya. Pada tahun 1842 beliau mengundang Raden Ngabehi Ranggawarsita untuk mengadakan pelatihan penulisan sejarah. Kegiatan kebudayaan ini diteruskan oleh Raden Tumenggung Barudin Candranagara yang menjadi bupati Serang tahun 1848-1870. Sastra budaya mendapat perhatian yang memadai.

Raden Tumenggung Gondo Kusumo memimpin Serang tahun 1870-1888. Rakyat bertambah makmur. Pertanian maju, peternakan berkembang, perkebunan subur. Pemuda Serang dikirim ke daerah Candi Ampel Boyolali untuk belajar perkebunan teh. Sebagian dikirim ke daerah Lasem Rembang untuk belajar industri trasi.

Bupati Serang yang menjadi pelopor transportasi modern bernama Raden Tumenggung Arya Sutadiningrat Nurwan. Pada tanggal 2 Oktober 1899 beliau meresmikan stasiun kereta api Serang. Masyarakat Serang dapat berkeliling seluruh penjuru Pulau Jawa.

Organisasi juga menjadi sarana perjuangan bagi para pemimpin Serang. Pada tahun 1908 Raden Tumenggung Prawiro Kusuma ditunjuk sebagai pengurus Budi Utomo cabang Serang. Bupati Serang tahun 1904-1931 ini akrab dengan sastrawan Balai Pustaka. Marah Rusli, Abdul Muis, Merari Siregar kerap diundang untuk memberi wawasan humanisme lewat karya sastra. Pada tahun 1926 pernah diadakan lomba membaca roman Siti Nurbaya untuk para remaja di Kabupaten Serang.

Peran Raden Adipati Arya Hilman Jayadiningrat bagi masyarakat Indonesia sangat besar. Bupati Serang yang memerintah tahun 1935-1945 ini berkawan baik dengan Gusti Pangeran Harya Suryo Hamijoyo, anggota BPUPKI. Persahabatan kedua tokoh ini pantas menjadi suri teladan. Bangsawan Serang dan Surakarta kerap membahas nilai kearifan lokal.

C. Para Bupati Serang yang Berjasa bagi Nusa dan Bangsa

Daftar Bupati Serang
1. Pangeran Mudzafar Adi Santika 1816 – 1827
2. Agoes Rajak R. A Djajakusumaningrat 1827 – 1840
3. R. T. Mandoera Djajanegara 1840 – 1848
4. R. T. Basudin Tjandranegara 1848 – 1870
5. R. T. Pandji Gondokoesoemo 1870 – 1888
6. R. T. Soetadiningrat Murwan 1888 – 1893
7. R. T. Bagus Djaja 1893 – 1898
8. R. Ariadjajaatmadja 1898 – 1901
9. R.A. Achmad Djajadiningrat 1901 – 1904
10. R. T. Prawiro Koesoeman 1904 – 1931
11. R. A. A. Abas Soerianata Atmadja 1931 – 1935
12. R. A. A. Hilman Djajadiningrat 1935 – 1945
13. Kol. K.H. Syam'un 1945 – 1949
14. Mas Padmadidjaja 1949 – 1950
15. Entol Oyong Tarnaya 1950 – 1955
16. Mas Adjenam Bin Mas Basa 1955 – 1957
17. M. Sirlan Sutawidjaya 1957 – 1959
18. R. Bidin Suria Gunawan (Penjabat) 1959 – 1960
19. M.H Gogo Rafiudin Sandjadirdja 1960 – 1962
20. Letkol. TB. Suwandi 1962 – 1968
21. Letkol. H. Tb. Saparudin 1968 – 1974
22. H. S. Ronggowaluyo (Penjabat) 1974 – 1975
23. Letkol. H. Tb. Saparudin 1975 – 1978
24. Drs. Kartika Suryasaputra 1978
25. Letkol. Atmawidjaya 1978 – 1983
26. H.Tjakra Sumarna 1983 – 1988
27. H. MA. Sampurna 1988 – 1993
28. Kolonel H. Sukron Roshadi 1993 – 1998
29. Kolonel Inf. Solichin Dachlan 1998 – 1999
30. Drs. H. Rosadi Natawisastra 1999 – 2000
31. Drs. H. Bunyamin, MM, MBA 2000 – 2005
32. Letkol Inf (Purn) Drs.H.A. Taufik Nuriman, MM, MBA 2005 – 2015
33. Drs. Hudaya Latuconsina (Penjabat) 2015 – 2016
34. Hj. Ratu Tatu Chasanah SE, M.Ak 2016 – 2021

Masyarakat Kabupaten Serang beruntung dan berbahagia. Mereka memiliki sejarah yang panjang mulia dan agung. Dari kehidupan masa silam tersedia butir-butir pemikiran yang jernih. Generasi sekarang dapat dapt belajar dari sejarah para leluhur.

Para bupati bekerja keras siang malam untuk kesejahteraan rakyat Serang. Kelebihan dan kekurangan seorang pemimpin bersifat manusia. Niat baik, perjuangan dan jasa para pemimpin hendaknya dihormati. Rakyat dan pemimpin bersatu padu untuk mewujudkan cita-cita bersama.

Pada masa depan kehidupan masyarakat Serang semakin sukses gemilang. Para bupati yang didampingi aparat birokrasi selalu didukung rakyat. Mereka bertekad memajukan kabupaten Serang yang makmur sejahtera.

Ditulis oleh Dr. Purwadi, M.Hum; 18 September 2020
Jl. Kakap Raya 36 Minomartani Yogyakarta, hp. 087864404347

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH PRABU SILIWANGI

SEJARAH PRABU SILIWANGI.  Oleh: Dr. Purwadi, M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara LOKANTARA Hp: 0878 6440 4347.  A. Berdirinya Istana ...